Hai my Dear Ones,
Sharing Session : Sejarah dan Pengenalan Kartu Tarot
Pada bulan Januari 2018, Sharing Session Tarot Telling membawa tema Sejarah dan Pengenalan Kartu Tarot yang dibawakan oleh Mas Ian Yudha. Seorang penyuka kartu, kolektor buku Tarot dan tim Tarot Telling.
Sejarahnya dimulai dari penemuan teknologi pembuatan kertas, penyebaran ke berbagai negara hingga masuk pada masa kesultanan Mamluk sebagai inspirasi pembuatan kartu-kartu selanjutnya, termasuk kartu Tarot pada awal-awal pembuatan.
Pada abad 15 mulai dikenal permainan kartu Trionfi di Italia. Hingga Perancis dan sekitarnya menjadi tempat produksi Tarot of Marseilles yang kemudian dikenal sebagai kartu Remi di Indonesia. Bermula dari diciptakannya pabrik kertas dan percetakan pertama di Italia, sehingga kartu dapat menyebar ke seluruh dunia.
Sharing Session : Kartu Tarot Identik Dengan Psikologi?
Pembahasan selanjutnya adalah mengenai Okultisme pada kartu Tarot, The Order of Golden Dawn, hingga era modern Tarot yang menghubungkan kartu Tarot dengan teori psikologi milik Carl Gustav Jung. Di masa modern inilah, Tarot semakin diidentikan dengan konsultasi Psikologi, padahal itu merupakan dua hal yang berbeda. Kartu Tarot hanya sebagai media, sementara sisi konselingnya berdasarkan pada kemampuan si pembaca tarot itu dalam mengolah sesi yang memberdayakan bagi klien.
Memang, Untuk sesi konseling psikologis sebaiknya dilakukan bagi yang memiliki latar belakang pendidikan Psikologi, namun sebagai orang awam, kita pun dapat memberikan masukan yang memberdayakan sesuai dengan kapasitas kita sendiri. Di luar kapasitas yang kita miliki, tak perlu malu untuk merekomendasikan/merujuk klien kepada ahli sesuai kebutuhannya.
Ada baiknya, seorang pembaca tarot memiliki pengetahuan yang cukup luas. Lebih bagus lagi jika memiliki berbagai pengalaman yang nantinya dapat dibagikan pada klien-kliennya. Terus berlatih dan menambah wawasan agar kemampuan menjadi semakin baik.
Cara Kerja Kartu Tarot
Selain itu, kita juga membahas mengenai cara kerja kartu Tarot seperti, Barnum Effect, Sinkronisitas, Chi dsb. Beberapa hal tentang cara kerja Tarot memang dapat dijelaskan secara Psikologi. Namun jika mengenai masalah keyakinan atau kepercayaan, itu semua akan dikembalikan pada masing-masing pembaca dan kliennya. Pembacaan Tarot dapat dilakukan secara rasional dan logis dengan hubungan sebab akibat, namun adakalanya pembacaan Tarot secara divinasi akan lebih menyentuh sisi spiritual yang sangat subjektif tergantung kebijaksaan praktisinya itu sendiri.
Kesimpulan yang dapat diambil dari sharing session kali ini, kita sebaiknya memahami dulu latar belakang si kartu Tarot ini sebelum mulai menggunakannya. Sehingga kita tahu batasan diri kita masing-masing dan menemukan karakter diri sebagai Tarot Reader. Meski pada prakteknya, tidak ada yang bisa menentukan kamu mau menjadi reader model apapun. Bebas saja mau digunakan untuk apa, asal bisa mempertanggung jawabkannya.
Love and Light,
L.N
Leave a Reply