Tarot Rider Waite Smith – Belajar Secara Visual
Belajar secara visual kartu Tarot Rider Waite Smith yang merupakan deck tarot terfavorit bagi pecinta tarot, cenderung lebih mudah. Alasannya adalah, referensi yang lebih banyak dibanding deck lainnya. Dengan menggunakan koleksi Deck Before Tarot, Rider Tarot, After Tarot, dan New Vision Tarot mari kita bahas bersama.
Sang Visual Learner
Pernahkah kalian mendengar atau membaca tentang pembagian bagaimana orang belajar? Secara gambar (Visual), dengan mendengar (Auditory), atau dengan langsung praktek (Kinesthetic). Dari ketiga proses VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic) ini, Visual lebih dominan.

Enam puluh lima persen dari populasi manusia di bumi adalah pembelajar visual. Mereka belajar dan mengingat lebih cepat, lebih baik melalui komunikasi yang bersifat visual, atau dengan gambar. Ini berarti menggunakan papan tulis, peta, gambar baik ilustrasi dan foto akan bekerja baik pada pembelajar visual.
Bagaimana kamu berkomunikasi dengan pembelajar bergaya visual ini? Tidak, bukan dengan buku, bukan dengan tulisan panjang dan lebar, bahkan panduan praktis pun masih terkadang susah. Dengan berbicara pun susah untuk mereka memahami ‘arti dan maksud’. Tapi jika menggunakan pesan gambar, foto, diagram, mindmap penuh warna, dan peta, pesan hampir bisa dijamin tersampaikan. Saya termasuk pembelajar visual.
Pembelajar Visual Dengan Tarot
Tujuan utama dalam membaca tarot adalah dengan mengenali simbol gambar, warna, kejadian, dan posisi kartu. Proses pembacaan ini sangat-sangat bersifat visual. Pembacaan pustaka Tarot bisa dikatakan hanya 20-30 persen mempengaruhi pembacaan. Selebihnya adalah proses mendengarkan dan berempati dengan klien. Belajar Tarot Rider Waite Smith secara visual akan memudahkan bagi yang masih awam sekalipun. Namun tentunya hanya sebagai awal.

Lalu bagaimana proses belajar tarot bagi para ‘Visual Learner’? Sebenarnya pembuatan tarot, terutama yang dibuat oleh peneliti Arthur Waite dengan ilustratornya Pamela Colman Smith, sudah memudahkan tarot untuk dibaca oleh awam. Kartu yang dikenal dengan istilah RWS deck ini, kaya akan gambar visual dengan warna yang sudah diperhitungkan sehingga bisa berpengaruh pada pembacaan. Bahkan gambar pada tiap kartu jika diperhatikan seksama akan menarik ingatan-ingatan, emosi dari bawah sadar otak manusia. Beberapa praktisi psikologi dan praktisi tarot menyebutnya Intuisi. kartu RWS bisa menajamkan fokus dan intuisi.

Court De Gebbelin, seorang mistikus abad 18 dalam salah satu bukunya bahkan menuliskan dalam bukunya ‘Le Monde Primitif’ (1781). Kartu-kartu tarot awal (atau yang mirip dengan tarot masa kini) sebenarnya adalah buku. Sebuah buku yang ditulis dalam bentuk simbol. Simbol-simbol ini akan memberikan kebijaksanaan bagi yang mempelajari dan menggali simbol-simbol ini. Beruntungnya lagi, dengan pembelajaran tentang Arketipe oleh Carl Gustav Jung, psikiater kenamaan. Simbol-simbol dalam tarot bisa dikategorikan sebagai arketipe. Simbol-simbol yang muncul di berbagai kebudayaan dan mempunyai arti yang sama dan khusus. Sebuah kelebihan tarot bagi pembelajar Visual.
Perkumpulan Mistik dan Berkembangnya Pustaka Tarot
Sebelum tarot berkembang saat ini, jaman dulu orang mempelajarinya secara lisan dan visual. Bahkan dalam permainan menggunakan tarot di abad 15-16, kartu sejenis tarot di Italia dijabarkan secara intuitif dalam bentuk puisi. Walau tergantung simbol gambar dalam proses penjabaran dan komunikasi, menyampaikan pesan membutuhkan waktu lama. Karena penjabaran simbol bisa mempunyai banyak arti dan aplikasi. Gawatnya lagi tidak ada pustaka, atau minim pustaka yang mendukung untuk mempelajari secara visual.
Hingga perkumpulan mistik Golden Dawn berdiri di akhir abad 19. Berbagai pustaka muncul berkaitan dengan penggunaan kartu Tarot. Yang aktif dan terkenal menulis buku adalah pengikut perkumpulan mistik ini seperti Arthur Waite (RWS tarot), Aleister Crowley (Thoth Tarot), atau Paul Foster Case (BOTA Tarot). Disini tetap menjadi permasalahan, yang walaupun pustaka demikian lengkap menjelaskan arti visual. Bagi pembelajar visual, masih membutuhkan waktu untuk menelaahnya.
Belajar Langsung Dengan Gambar Di Berbagai Deck Tarot Rider Waite Smith
Tarot of The New Vision
Saya sebagai salah satu pembelajar visual mencoba memahami belajar visual sesuai gambar di tarot (Rider-Waite-Smith Tarot terutama). Hingga suatu saat Saya menemui kartu tarot dengan nama Tarot of The New Vision, Tarot buatan Gianluca Cestaro dan Pietro Alligo ini masih sangat terpengaruh dengan gaya RWS tarot. hanya gambarnya mengambil sudut pandang lain, sudut kejadian dengan pandang orang pertama saat di belakang kejadian yang digambarkan. Contoh pada kartu The Fool, pada RWS memang digambarkan berada di pinggir jurang. Menggambarkan potensi resiko bahaya yang tidak terlihat. Sedang di New Vision dalamnya jurang, juga penggambaran gunung api aktif mengingatkan untuk hati-hati dalam melangkah dan memilih jalan. Peringatan tidak hanya datang pada anjing yang menemani, tetapi dari sudut pandang yang berbeda. Patut Di Ingat, saya hanya mengartikan dalam bentuk visual. Tarot jenis ini diterbitkan Lo Scarabeo.


Tarot Rider Waite Smith : Before Tarot
Saya akhirnya menemui deck yang mirip, Before Tarot. Mengambil sudut pandang yang berbeda dari RWS tarot dan New Vision. Seperti namanya, Before Tarot menggambarkan kejadian sebelum kejadian pada gambar RWS tarot. Perubahan hanya pada kejadian, tetapi secara simbol, warna, dan posisi masih sama. Tetapi wawasan pembaca tarot bertambah pola sebelum kejadian di RWS tarot. Contoh kartu The Fool, perjalanan tarot masih dimulai di kaki gunung, sebelumnya memetik bunga lily lambang keluguan (naif), di kaki gunung pula dia bertemu dengan anjing (penjaga, mengingatkan akan adanya resiko) di tengah tanaman lily. Saya menggambarkannya sebagai tanda awas dan tidak lengah dalam kenyamanan. Tarot mengingatkan akan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi, Before Tarot memberikan pesan latar belakang kenapa kemungkinan-kemungkinan resiko, bahaya, keberuntungan mungkin terjadi. Kartu ini diprakarsai Corinne Kenner praktisi Tarot Senior yang juga lulusan Filsafat California State University. Diterbitkan Llewellyn, kartu ini menarik dengan sudut pandangnya yang baru.


Tarot Rider Waite Smith : After Tarot
Tarot yang visualnya melengkapi penggambaran dari RWS tarot, Before Tarot, dan New Vision. After Tarot juga dibuat oleh Corrine Kenner, dibantu artis dari New Vision Tarot, Pietro Alligo dan Giulia F. Massaglia. Tarot terbitan Lo Scarabeo ini seakan-akan memberikan pesan khusus bersifat Divinasi akan apa yang akan terjadi di masa depan. Sesuai namanya After atau sesudah, tarot ini menggambarkan kejadian sesudah penggambaran dari RWS tarot. Jika tarot diidentikkan dengan meramal (bagi saya sih lebih dari ramal, konseling) maka After Tarot menggambarkan kejadian hari depan, syaratnya harus akrab dengan gambar RWS terlebih dahulu.
Dalam kartu The Fool dari After Tarot, tergambar si Fool terjatuh di jurang tetapi masih sempat memegang pinggiran jurang, anjing teman perjalanan tetap menunggui, tetapi bekal dari The Fool terjatuh, bagaimanapun Sang Fool tetap tenang dengan menghirup bunga Lily. Di tengah kejadian yang penuh resiko dan bahaya, jika mengalaminya tetap tenang seperti The Fool tetap tenang menghirup bunga Lily dengan tetap berpegangan pada pinggit jurang. Apapun itu pengalaman berharga, hilangnya bekal seperti harga yang harus dibayar untuk pengalaman itu sendiri. Saya mengartikan secara garis besar After Tarot ini.


Tarot Rider Waite Smith : Sebelum, Saat Ini, Sesudah, dan Dibalik Pandangan
Koleksi 4 kartu ini sekaligus, Before Tarot, Rider-Waite-Smith Tarot, After Tarot, dan Tarot of New Vision memang terlihat berat, tetapi saya bilang ini ‘Worth It’, berharga. Terutama bagi pembelajar visual. Jika Court De Gebbelin ahli sejarah dan mistikus abad 18 menulis tarot adalah buku, maka ini seperti koleksi 4 buku, bahkan 8 buku jika itu termasuk buku panduan. Bahkan bagi awam sekalipun dengan melihat gambar tiap jenis kartu secara berurutan dapat dengan lebih mudah mengungkapkan penceritaan daripada satu kartu. Empat jenis kartu ini seperti mendukung satu sama lain untuk pembacaan.
Ketika saya mengungkapkan hal ini pada teman-teman banyak yang bertanya, lalu tata cara pembacaannya bagaimana? bagaimana dengan tebarannya? Dari pengalaman, ketika kita sudah memahami membacanya, maka cara penggunaan kartu tarot adalah dengan tidak ada caranya. Maksudnya cara baku akan digantikan dengan cara pribadi tiap praktisi. Yang utama adalah intuisi dalam mengartikan tiap simbol yang ada dan bagaimana anda mengkomunikasikan dengan orang lain, itu semua di dapat dari pengalaman.
Ingin lebih ekstrim kawan? Gunakan 4 kartu ini sebagai pembacaan. Mungkin tidak mungkin tidak akan diketahui tanpa dicoba. Selamat mencoba 4 kartu ini, jika belum ada, silahkan berburu kartu ini. ONE FOR FOUR and FOUR FOR ONE.